Juni 2, 2023

Bali (Bangka-Lihunu) Minahasa Utara Miliki Beragam Wisata Alam dan Budaya

Minut, suluthebat.com- Kebanyakan orang khususnya masyarakat Minahasa Utara (Minut) sudah tidak asing dengan singkatan Bali yaitu Bangka-Lihunu, yang berarti Pulau Bangka, Desa Lihunu.

Lihunu merupakan salah satu desa yang berada di pulau eksotis, Pulau Bangka, Kecamatan Likupang Timur yang mempunyai banyak potensi untuk dieksplorasi baik dari wisata alam yang ada di laut dan bukit bahkan daya tarik budaya dan lingkungannya yang beragam.

Kondisi tersebut menjadi faktor pendorong wisata alam Bukit Savana Lihunu Pulau Bangka untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata yang dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan peningkatan kapasitas masyarakat desa Lihunu.

Aksesibilitas menuju Daya Tarik Wisata (DTW), dari Pelabuhan Lihunu ke Puncak Savana ditempuh dengan jarak sekitar 1.9 km dan memakan waktu kurang lebih 1 jam, yaitu melewati jalan lingkungan yang ada di permukiman penduduk dangan material beton dan lebar jalan 3 meter kemudian dilanjutkan dengan jalan setapak perkebunan dengan lebar kurang lebih 1 meter untuk mencapai ke Puncak Savana.

Lokasi DTW Savana Lihunu berada pada dataran tinggi dengan view 360 derajat pulau Bangka.
Berdasarkan peta RTRW, jenis batuan pada lokasi DTW Savana yaitu batuan Breksi dengan karakteristik butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sedimentasi fragmen – fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut.

Savana menjadi tempat berkumpulnya spesies endemik khas Wallacea seperti rusa, burung maleo, kuskus, dan tarsius.

Terdapat 7 (tujuh) resort diving yang berada disekitar Desa Wisata Lihunu diantaranya yaitu Blue Bay, Bastianos, Murex, Mimpi Indah, Nomad, Coraleye, dan Ivory. Selain itu ada beberapa titik batu untuk wisata bahari spot diving diantaranya Batu Tiga, Batu Kambing, Batu Pica, Tanjung Lahan, Batu Panyu dan Batu Goso.

Untuk budaya dan tradisi masyarakat,
Desa Lihunu memiliki beberapa kebudayaan yang menjadi tradisi setempat dan masih terus dilestarikan hingga saat ini yang diantaranya adalah Tari Gunde, Masamper, Cakalele, Keroncong Mama dan Ampa Wayer.

Sedangkan untuk UMKM di desa Lihunu yaitu Mebel dari limbah kayu, Sirup dan Wine Rosella, Kerajinan atap rumbai dan Jakulawak

Desa Lihunu juga menyediakan fasilitas pariwisata berupa Homestay yang  dikelola langsung oleh pihak masyarakat.Jumlah homestay yang sudah tersedia ada 14 unit.

Hukum Tua Desa Lihunu, Daud Tamahiwu

Hukum Tua desa Lihunu Daud Tamahiwu, saat ditemui, Senin (20/3/2023), usai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Masterplan bersama Kemenparekraf mengatakan, dengan kegiatan FGD yang di laksanakan Pemprov dan Pemkab yang difasilitasi oleh Kemenparekraf, Pemdes Lihunu sangat mensuport. Akan tetapi, ada yang perlu kami tingkatkan yaitu Sumber Daya Manusia (SDM)  khususnya di desa Lihunu dan pulau Bangka pada umumnya.

Pertama, Pendidikan di Pulau Bangka, sampai saat ini belum ada sekolah SMA atau SMK. Ini menjadi penyesalan kami, di tahun 2003 sudah berupaya bekerja sama dengan komisi perlindungan anak pusat untuk mendirikan SMK Pariwisata & Perikanan. Namun sayangnya waktu itu kami tidak didukung oleh dinas terkait yakni Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara. Sehingga sekolah itu beralih ke Likupang. SMK atau setara SMA sangat kami butuhkan untuk peningkatan SDM di pulau bangka, khususnya desa Lihunu sebagai penunjang program Pemerintah.

Kemudian Kesehatan, sampai saat ini juga belum ada tenaga kesehatan yang ditempatkan di desa Lihunu. Padahal ini sangat perlu. Apalagi wilayah kami sangat jauh dari kota kecamatan karena melewati lautan. Disaat cuaca ekstrim atau gelombang, maka kami sangat kesulitan jika ada masyarakat yang sakit di desa Lihunu. Belum lagi transportasi laut. Karena untuk menggunakan perahu sewa harus mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah dalam sekali sewa.

Kami minta perhatian dari Pemerintah Kabupaten Minut, Pemerintah Provinsi Sulut bahkan Pemerintah Pusat untuk kiranya dapat memfasilitasi 2 sektor ini, yaitu Pendidikan untuk meningkatkan SDM dan Kesehatan. Karena sarana tersebut merupakan penunjang program pemerintah,” ungkap Tamahiwu. (Vivi)