Batik Minahasa Warnai Pemilihan Nyong Noni Sulut 2016

MANADO. Kehadiran Batik Minahasa dikancah wastra dan kain kas Sulawesi Utara sudah tidak asing lagi. Setelah banyak ditampilkan pada fashion show berkelas dunia, Batik Minahasa kali ini menjadi sponsor utama Pemilihan Nyong dan Noni Sulut (PNNS) 2016.
Dimulai dari tanggal 13-17 September baru lalu, kain Batik Minahasa menjadi offical dress para finalis Nyong dan Noni, yang kemudian pada malam grand final ditampilkan busana malam Batik Minahasa yang dirancang oleh sejumlah perancang mode lokal yang tergambung dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sulawesi Utara.
Bahkan pada acara puncak tersebut, Batik Minahasa ditampilkan pada acara fashion show tunggal bertema celebration of culture karya perancang Klaudi Pelealu yang merupakan ketua APPMI Sulawesi Utara. Tak heran, batik Minahasa yang lahir dari keprihatinan terhadap memudarnya budaya dan tradisi lokal, kini mulai mendapat perhatian dari sejumlah kalangan.
Menurut sekjen Kadin Sulut, Stevan Obaja Voges, SH, MH, batik Minahasa sudah menjadi aset kebudayaan lokal karena mampu memberikan warna tersendiri pada khasana berbusana dengan mengangkat motif-motif lokal pada kain-kain yang dikerjakan dengan proses pembatikan yang benar.
“Saya kita batik Minahasa sebagai sebuah brand sudah berhasil masuk menjadi bagian dari khasana budaya setempat, bahkan batik Minahasa mampu memberikan alternatif kain khas daerah Sulut yang berkarakter dengan motif-motif budaya lokal yang sangat unik dan spesifik,”jelas Voges yang juga pengurus inti Ikatan Nyong Noni Sulut ini.
Karena itu, tambah Voges, tidak salah kalau batik Minahasa menjadi sponsor utama bahkan sangat mewarnai kegiatan PNNS 2016 kali ini. ***