Bentor Plat Hitam Beroperasi di Ratahan
SULUTHEBAT.COM, Ratahan – Menjadi hal menarik dan sedikit aneh jika kita melihat kenyataan dimana Ratahan sebagai Ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara, boleh dan masih setia gunakan alat transportasi becak motor (Bentor).
Salah seorang pengendara, Frits TimpalĀ merasa sulit untuk menggantikan bentor dengan angkutan lainnya di Ratahan, karena bentor sudah merupakan transportasi jarak dekat turun temurun disana.
“Odo, so susah kalo mo ganti deng mikro, karena memang so dari dulu masyarakat kenal bentor kalo disini,” tuturnya kepada awak media suluthebat.com, Rabu (5/7/2017) .
Selanjutnya Timpal mengatakan, bila keadaan bentor baik mereka dapat mengantar penumpang hingga desa Rasi, Pangu dan Belang. Asalkan ongkosnya sesuai, itu bisa dinegosiasikan.
“Memang depe jalan ba nae-nae mar itu kwa nda masalah, yang penting fisik motor bagus. Sampe ada penumpang ka Rasi, Pangu, Belang, tetap torang antar. Cuma so beda harga, kalo dalam kota samua sama tiga ribu, kalo so ke Pangu ato kaluar so kurang baku ator harga,” tutur Timpal, yang sudah lima tahun bergelut dengan profesi ini.
Frits juga menjelaskan bahwa walaupun angkutan ini ‘plat hitam’ tapi tetap dalam pengawasan dan pengelolaan Dinas Perhubungan.
“Samua bentor ada nomor kontrol dari Dinas Perhubungan, itu supaya terkontrol berapa unit yang beroperasi di Ratahan, cuma sampe sekarang blum pernah ada operasi pihak kepolisian ato Dishub, baru sampe disosialisasi,” tandasnya. (Villio/Iswan)