Bocah Kecil Tak Bersandal Itu Kini Seorang Gubernur
MANADO-SULUTHEBAT.COM–Di sela-sela persiapan serah terima jabatan (sertijab) Gubernur Sulawesi Utara, Senin (15/2), Olly Dondokambey sempat diwawancara SulutHebat.com. Ada rasa haru, sukacita, dan berbagai perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Menurut, Bendahara Umum PDI Perjuangan itu, dirinya tidak pernah menyangka akan menjadi Gubernur Sulawesi Utara.
Apalagi bila melihat ketika dirinya masih kecil, kanak-kanak, seperti layak nya kebanyakan anak-anak, dia tidak pernah terbersit sedikitpun untuk menjadi seorang Gubernur.
“Saya tidak beda dengan anak-anak kampung lainnya. Bahkan tak jarang saya juga sering mandi di kuala (kali, red) Tikala, di belakang rumah. Kadang pula, ke sekolah tidak menggunakan sandal. Hal ini sangat memprihatinkan. Karena itu, sungguh sulit membayangkan masa kecil saya yang dikemudian hari menjadi seorang Gubernur,”ungkap Olly yang adalah bekas ketua fraksi DPR RI ini.
Mengenang dirinya di masa kecil, membuat dirinya seolah tak pecaya. Apalagi, menurut pria yang senang berkebun ini, di kala bersekolah dulu, dia sering dikategorikan sebagai anak yang agak ugal-ugalan dan senang berantem. Namun dibalik sikapnya itu, dia sangat peduli dengan orang-orang di sekitar dirinya.
Bungsu dari 10 bersaudara itu selalu terenyu melihat situasi masyarakat di sekitar. Ia sedih melihat masih banyak orang yang nasibnya kurang beruntung. Di sinilah awalnya dirinya terpangil. Apalagi ketika mengenang pesan orang tua yang selalu menasehatinya.
“Kamu harus berbuat baik kepada semua orang. Semakin banyak orang yang kamu bantu, semakin besar berkat yang akan diberikan Tuhan kepadamu,”kata Olly mengingat pesan Ibu dan Ayahnya. Pesan ini sudah merasuk dan mendarah daging dalam diri seorang Olly Dondokambey. Karena itu, ketika mendapatkan kesempatan sebagai anggota DPR RI, Olly pun tak tanggung-tanggung. Tidak sedikit orang, masyarakat, lembaga kerohanian, dan berbagai lapisan masyarakat, mendapat sentuhan santunan kebaikan hati Olly.
Karena itu, Olly berharap, dirinya yang merupakan anak kampung Tikala, adalah rakyat kecil sama seperti kebanyakan orang Manado, yang mengerti persis dan memahami situasi dan kondisi Sulawesi Utara. Bagi Olly, ia ingin melayani rakyat Sulawesi Utara. Bukan untuk dilayani.
Karir Olly Dondokambey
Kiprah Olly Dondokambey di dunia politik boleh dibilang sangat cemerlang. Memulai karir politiknya dari bawah, Olly adalah politisi senior Sulawesi Utara (Sulut). Lelaki kelahiran Manado, 18 November 1961 ini memiliki dua orang anak, buah pernikahan dengan Ir Rita Tamuntuan.
Menghabiskan masa remaja di Manado, alumnus SMA Negeri Manado tahun 1982 ini kemudian melanjutkan studi di Akademi Akuntansi Jayabaya (1982-1984), Akademi Akuntansi Manado (1984-1987) dan meraih gelar Sarjana Ekonomi di STIE Tri Dharma Widya (1995-1997).
Menekuni dunia bisnis dan menjadi Manajer WIKA – PP JO Tmn Rasuna Apartemen, Jakarta (1994-1995), Manajer PT. Pembangunan Perumahan, Direktur PT. Bintang Rezeki Abadi Makmur dan Direktur Pusat Koperasi Meaga Gotong Royong, penganut Kristen Protestan ini kemudian beralih ke dunia politik.
Tahun 2004 Olly memutuskan untuk menjadi calon legislatif dari PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Sulut. Sosok Olly rupanya dipercaya oleh para pemilih di Bumi Nyiur Melambai. Olly pun lolos ke Senayan dan terpilih menjadi wakil rakyat untuk periode 2004-2009. Saat itu dia dipercaya menjadi anggota Komisi XI. Satu tahun menjadi anggota dewan, Olly dipercaya menjabat Wakil Ketua Komisi XI.
Tahun 2009 Olly kembali mencalonkan diri menjadi wakil rakyat untuk periode 2009-2014. Olly yang dikenal sangat ramah ini kembali mendapat kepercayaan rakyat Sulut. Sama seperti periode sebelumnya, Olly kembali duduk di Komisi XI dan dipercaya menjadi Wakil Ketua Badan Anggaran.
Olly kembali terpilih menjadi wakil rakyat periode 2014-2019. Dari 560 anggota DPR, Olly menempati peringkat 7 wakil rakyat yang mendapat suara terbanyak. Olly meraup 237.620 suara.
Kapasitas Olly rupanya bisa tercium para petinggi PDIP. Sejak 2009, Olly dipercaya menjadi Bendahara Fraksi PDI Perjuangan. Setahun kemudian, dia malah diberi jabatan strategis, sebagai Bendahara Umum DPP PDIP. Jabatan itu tetap diembannya hingga tahun 2015.
Pada Kongres ke-IV PDIP di Bali, April 2015, Olly kembali dipercaya menjabat Bendahara Umum PDIP untuk periode 2015-2020. Olly mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum dan Hasto Kristianto sebagai Sekretaris Umum.
Di tingkat lokal Sulut, Olly terpilih menjadi Ketua DPD I PDIP Sulut sejak tahun 2012. Olly kembali terpilih menakhodai PDIP Sulut untuk periode 2015-2020. Olly satu-satunya kader PDIP di Indonesia yang menjabat Ketua DPD sekaligus petinggi DPP.
Kepemimpinan Olly di DPD I PDIP Sulut memperlihatkan hasil yang signifikan dengan terpilihnya kader PDI menjadi kepala daerah. Setidaknya ada sejumlah kader PDIP yang menjadi kepala daerah sejak tampuk pimpinan DPD I dipegang Olly. Yakni James Sumendap yang menjadi Bupati Minahasa Tenggara periode 2013-2018 dan Jantje Wowiling Sajouw yang menjadi bupati Minahasa periode 2015-2020. Yani Tuuk Wakil Bupati Bolaang Mongondouw, Herson Mayulu yang menjadi Bupati Bolsel. Ada pula Frangky Wongkar yang baru saja terpilih menjadi Wakil Bupati Minahasa Selatan. Maurits Mantiri yang menjadi Wakil Walikota Bitung. (reynold)