GMIM Bethesda Ranotana Ikut Tradisi Minahasa Tunjang Pariwisata Sulut

SULUTHEBAT.COM, Manado – Jemaat GMIM Bethesda Ranotana menggelar Ibadah Syukur HUT ke-70 serta meresmikan Gedung Serbaguna dan Kantor jemaat Minggu (20/08/2017). Dalam acara yang dihelat ini, menarik karena para Pelayan khusus (pelsus) menggunakan pakaian adat Minahasa.
Ibadah syukur ini dipimpin oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Bethesda Ranotana Pdt. Handry Mecky Dengah M.Th yang turut dihadiri oleh Kepala BNNP Sulut Brugjen Pol.Charles Himler Ngili MH.
Wakil gubernur Steven Kandouw yang turut hadir dalam perhelatan ini mengapresiasi kerja dari panitia bahkan seluruh jemaat. Dia juga berharap untuk tetap mengikuti tradisi leluhur Minahasa yang sampai hari ini baik adanya.

“Harapan saya gereja ke lima yang dibangun kapasitas 2000 sampai 3000 orang adalah gereja GMIM Bethesda Ranotana, mudah-mudahan ini menjadi mimpi dan harapan kita semua tetapi yang pasti, nilai internship torang samua yang hadir di sini , kalau nominal mahal nilai internship harus baik dan dengan momentum HUT ini kehidupan kita berjemaat baik pendeta, penatua, syamas, jemaat dan torang samua terus selalu meleo-leosan, masawang-sawangan, malinga-lingaan (baku- baku bae, baku-baku sayang, baku- baku kase inga),” himbau Wagub Steven Kandouw.
Ketua Panitia Hari- Hari Raya Gerejawi dan Hari Ulang Tahun Jemaat Ke 70 GMIM Bethesda Ranotana dr Debby Kalalo melaporkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkokoh iman dan pengharapan jemaat kepada Tuhan Yesus Kristus serta memperkokoh kebersamaan jemaat yang didasarkan pada kasih.
“Khusus untuk HUT dan ibadah syukur ini dikemas dalam nuansa budaya Minahasa mulai dari tata ibadah hingga penyajian atraksi seni serta ramah tamah serta turut diundang sebanya 100 orang turis manca negara yang sedang berlibur di Manado, semua ini untuk mendukung pariwisata dan memperkenalkan budaya yang ada di Sulawesi Utara,” jelas Debby Kalalo.
Di akhir acara semakin menarik perhatian banyak orang ketika makan kasih para jemaat serta tamu undangan menggunakan adat Minahasa. Wagub bersama keluarga pun makan di atas meja yang beralaskan daun pisang. (Yanli/Swadi)