Maret 29, 2023

Kawanua Caffe Truck, Usaha Berbasis Budaya

Suasana di Kawanua Caffe Truck. Foto: Yano.
SULUTHEBAT.COM, Manado – Kawasan Megamas Manado merupakan pusat kegiatan bisnis di kota Manado. Deretan gedung multi-perusahaan dan perusahan transnasional mulai dari perhotelan, mall, toko ritail, termasuk restoran seperti KFC, McDonald’s berdiri di kawasan hasil reklamasi 360 ha. Tidak hanya perusahan-perusahaan besar, kawasan ini juga dijadikan ajang mengaduh​ nasib bagi orang-orang yang berani pasang dada, berusaha, walau harus berhadapan dengan para pemodal besar. Orang-orang itu di antaranya Tender Muaya (26) dan Tirsa Santi (26), pencetus Kawanua Caffe Truck.
Berbekal mobil Daihatsu Hijet bekas yang sudah usang, kedua anak muda Minahasa ini menyulap kendaraan yang sedianya tak layak pakai itu menjadi mini cafe truck sebagai modal usaha dan kini terparkir di kawasan Megamas Manado, tepatnya di depan perusahaan makanan cepat saji (fast food) McDonald’s.
Nilai lebih yang ditawarkan Kawanua Caffe Truck, selain disain dekorasi mobilnya yang unik, cafe ini juga sering menyuguhkan lantunan-lantunan musik khas Minahasa, seperti lagu-lagu kalelon, irama lagu ini tentunya membuat suasana nongkrong seakan berciri khas Minahasa, dan tentunya membuat para pengunjung walau berada dipusat perbelanjaan kota dengan tawaran laju modernitasnya, tetap hanyut teringat kampung halaman, sebagai wujud identitas lokal (komunal) orang Minahasa.
“Kawanua Caffe Truck berdiri awal tahun ini, inisiatif kami mendirikan cafe ini adalah untuk mendorong kaum muda Minahasa agar bisa melakukan bisnis wirausaha,” jelas Tender saat ditemui wartawan di sela-sela sedang meracik kopi kampung pada sabtu (/25/06/2017).
Tender, mengingatkan, walau dihimpit restoran besar seperti McDonald’s dan KFC, mereka tak takut bersaing karena orang Minahasa harus membuka diri, selalu berkreasi, dan inovasif agar supaya kita bisa menunjukan eksistensi orang Minahasa di tanah sendiri.
“Harapan kami tentunya cafe ini bisa terus eksis, dan tetap mempertahankan ciri khas kawanua yang bisa menjangkau selera orang Manado umumnya,” tutupnya. (Yano)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *