Ketika Kobong Jadi Tempat Perayaan Terbaik

Oleh: Yanli Sengkey
Ada begitu banyak cara mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Khalik terkait suatu peristiwa besar yang terjadi dalam hidup manusia.
Tempat penyelenggaraan pun bisa beragam. Yang umum, pesta diselenggarakan di rumah, hotel dan taman. Mar, akhir-akhir ini kobong (perkebunan) menjadi pilihan favorit kalangan anak muda Minahasa, Sulawesi Utara. Rupanya modernisasi tak melunturkan tradisi warisan leluhur mereka.

Terpantau lewat media sosial, di desa Tondei, kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, sejumlah anak muda bersama keluarganya rame-rame bertandang di satu perkebunan bernama Pedu. Lokasi ini tepat berada di lembah gunung Sinonsayang yang menghadap gunung Lolombulan. Bisa diakses dengan jalan kaki dan kendaraan bermotor.
Dari postingan Rianto Wongkar, diketahui acara ini dalam rangka syukuran wisuda teman mereka yang bernama Cici Limpele dari Universitas Negeri Manado.
Percaya atau tidak, mereka memilih tempat yang jauh dari kebisingan itu, karena hal-hal natural yang dipunya oleh area perkebunan. Pemandangan gunung dan perkebunan kelapa serta cengkeh yang hijau sungguh menggoda mata. Tambah lagi, udara yang sejuk dan tiupan angin sepoi-sepoinya.
Dari pantauan wartawan suluthebat.com, tampak para undangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa memamerkan senyum bahagia mereka. Tahap yang tak kalah penting, Remengkom (makan bersama) juga diabadikan dengan sejumlah foto. Nampak beragam makanan lokal hasil kobong yang sudah diolah berjejeran di atas meja yang beralas daun pisang, menjadi santapan Cici dan keluarga serta kerabat. Adoh…kita lei mau!! (Iswan)