Kunjungan Wisatawan Ke Sulut Meningkat, HPI Butuh Tambahan Pemandu Wisata
SULUTHEBAT.COM, Manado – Terobosan pemerintahan OD-SK dalam menarik pasar wisatawan Tiongkok Cina yang telah dirintis tahun 2016 lalu menuai kesuksesan. Hal ini tercantum dalam data kunjungan wisatawan yang datang ke Sulut pada semester pertama tahun 2017 mencapai 34.199 khusus wisatawan mancanegara (wisman).
Roy Berty Koleangan selaku ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulut turut menyikapi akan situasi tersebut saat ditemui wartawan suluthebat.com bersama Hery Sundah alias Ko’ Hery selaku wakil ketua bidang promosi HPI Minut pada selasa (11/07/2017).
“Lonjakan kunjungan wisatawan ke Sulut sampai bulan Juli 2017 khusus Wisman dari Tiongkok Cina sangat signifikan, artinya peningkatan besar dari aspek jumlah. Satu sisi membawa berkat tersendiri bagi sektor ekomoni di Sulut, di sisi lain kami dari HPI kelabakan karena kekurangan guide yang bisa berbahasa Mandarin,” ujar Koleangan.
Menyikapi akan hal tersebut, HPI Sulut melakukan dua hal sebagai program prioritas bagi pemandu wisata yakni mengikuti kursus bahasa Mandarin dan membuka ruang bagi calon guide untuk bersama-sama dalam satu naungan HPI di Sulut agar mendapat arahan yang benar mengenai pramuwisata.
“Kami bersyukur keseriusan Pemerintah Provinsi akan dunia pariwisata sudah dinyatakan lewat Dinas Pariwisata Daerah Sulut yang telah mengantisipasi hal ini dengan membuka program kursus bahasa Mandarin, hal itu telah kami ikuti walau belum menjamin menguasi karna kursus hanya sebulan tapi setidaknya itu dapat memberikan pemahaman walau hanya sedikit,” tegas Koleangan.
Di saat bersamaan Ko’ Hery menyinggung soal adanya guide ilegal yakni para pemandu wisata yang tidak bersertifikat pemandu atau tanpa adanya pemahaman resmi soal seputaran pramuwisata.
“Peran pemandu wisata itu sangat strategis, saat bersamaan mereka tidak sekedar menemani para tourist melainkan bertindak sebagai mediator atau marketer juga corong pemerintah dalam hal program pembangunan sekaligus media promosi mengenai keunggulan yang ada di Sulut. Karena guide bukan saja bisa berbahasa asing tapi harus tahu sejarah perkembangan daerahnya dari masa lalu sampai hal terkini dan itu harus sesuai dengan arah pencitraan pemerintah,” ungkap Ko’ Hery
Seperti diketahui, pemerintahan OD-SK dalam visi-misi nya mengunggulkan sektor pariwisata sabagai salah satu primadona pambangunan ke depan. Hal itu sudah dibuktikan lewat kerjasama pemerintah provinsi Sulut dengan beberapa maskapai, salah satunya Lion Air yang membuka jalur penerbangan langsung dua arah dari bandara Sam Ratulangi ke negeri Tiongkok Cina walau masih sebatas charter flight. (Jenry/Swadi)