Tindaklanjuti Kunjungan Presiden, ODSK Siapkan SULUT Sebagai Destinasi Wisata Kelas Dunia
Catatan Sandra Rondonuwu.
Tak perlu menunggu lama. Yakni setelah kunjungan Presiden Joko Widodo Ke Sulut. Gubernur Sulut, Olly Dondokambey (OD) pun bertandang ke istana. Tak lain, untuk menindaklanjuti hasil observasi langsung Presiden Jokowi di sejumlah obyek wisata.
Ketika itu, Jokowi sangat takjub dengan berbagai panorama indah alam Sulawesi Utara. Ya, tidak cuma di darat, tapi juga di laut. Sulut memang menyimpan banyak potensi yang belum terjamah.
Alhasil, Jokowi ingin membangun sejumlah fasilitas penunjang, seperti Bandara Udara Sam Ratulangi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, hingga jembatan Bitung-Pulau Lembeh.
Tentu masih banyak lagi program pembangunan terkait pariwisata di Sulawes Utara. Sebagai diawal, tentu ini sangat mencengangkan. Bayangkan. Selama sekian dasawarsa, para kepala daerah dan kadis terkait, bolak-balik Jakarta untuk meyakinkan Pusat betapa pentingnya Pariwisata Sulawesi Utara.
Kali ini, Presiden langsung datang, blusukan, sehingga memahami langsung kondisi lapangan yang ada. Tidak berhenti di situ, Hari ini, 15 Juli 2019, Gubernur Olly Dondokambey pun datang menghadiri rapat terbatas yang khusus membahas pembangunan pariwisata di Sulawesi Utara.
Gubernur Olly, tentu tak sungkan untuk mengajukan proposal grand design pariwisata Sulut dengan anggaran yang fantastis. Karena memang, SULUT punya sejumlah comparative advantages untuk disodorkan ke Presiden. Tapi itu saja belum cukup. OD memang paham mekamisme anggaran dari sebuah anatomi postur anggaran nasional kita, di mana selama bertahun-tahun, OD berada di situ. Bahkan OD paham betul situasi makro ekonomi Indonesia dikaitkan dengan potensi ekonomi Sulut.
Di sinilah, kepiawaian Gubernur Olly yang mampu meramu semua aspek itu, lewat diplomasi tingkat tinggi, dan klop,. Sah. Sulut akan menjadi pintu gerbang terdepan di wilayah Pasific. Proposal OD tak tanggung-tanggung. 1 juta wisatawan asing akan masuk melalui pintu Sam Ratulangi.
Bukan tidak mungkin Bandara Sam Ratulangi bakal menjadi salah satu bandara tersibuk setelah Cengkareng dan Ngurah Rai. Dan bisa saja, peluang itu menjadikan Sulut menjadi HUB bagi jalur penerbangan internasional, baik dari Asia Timur hingga ke Australia dan Zelandia Baru.
Karena itu, pariwisata merupakan lokomotif yang cepat bergerak. Dan sudah pasti, gerbong gerbong seperti industri kreatif, industri kecil, fashion, budaya, dsb., akan terseret bergerak bersama.
Paling tidak, Sulut bisa mendongkrak devisa hingga puluhan triliun per tahun. Setelah itu tentu PR besar adalah pelibatan masyarakat secara luas sehingga kue pembangunan bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Sulawesi Utara. Dan ini hanya terjadi di era Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw. Merdeka.