Juni 1, 2023

Minsel, suluthebat.com – Pembangunan drainase di Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel)  menjadi sorotan warga, karena terkesan tidak sesuai keinginan sebagian besar masyarakat.

Diketahui pembangunan proyek drainase tersebut dengan biaya yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2023 dengan volume pekerjaan panjang 90 meter, 72.425.000 juta.

Sayangnya pekerjaan yang menggunakan dana desa itu yang harusnya dikerjakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat malah mendapat sorotan dari masyarakat Desa Raanan Lama, dikarenakan pekerjaan itu tidak sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat setempat yang bermukim di dekat sungai.

Warga menginginkan pembuatan drainase itu harus sampai ke bantaran sungai karena jika tidak, ketika volume air meningkat tanah milik warga bisa terkikis sehingga membahanyakan pemukiman mereka yang berada tepat disamping sungai.

Sementara itu Pejabat Hukum Tua Juel G Tuar S.Sos mengatakan pekerjaan itu sesuai dengan usulan masyarakat dan kepala jaga setempat, namun kepala jaga Grace Sembung mengatakan usulan yang disampaikannya agar pembuatan drainase harus dibuat sampai ke bantaran sungai, kenyataannya tidak seperti itu

“Kami sudah sering mengusulkan lewat musyawarah desa mengenai pembuatan drainase tersebut, namun setelah melakukan pengukuran sudah tidak melibatkan saya,” ujarnya kepada media ini. Selasa (23/5/2023).

Ketua BPD Ferdy Sengkey
BPD mengatakan harusnya pembuatan drainase memang harus sampai bantaran sungai, menjaga nanti ketika hujan deras air dapat merusak lahan hunian dari masyarakat.

“Proyek saluran drainase yang dibangun seharusnya bisa di revisi kembali mengingat ini berada tepat di pemukiman warga. Seharusnya pekerjaannya dilakukan sampai di titik nol sehingga saluran dan pembuangan langsung ke bantaran aliran sungai,” pungkasnya. (**)