Poopo Kemeke Pukau Ratusan Ribu Orang

Oleh: Iswan Sual
Desa Poopo kini banyak dilirik orang. Ternyata, kampung ini memiliki insan-insan muda yang kreatif. Tahu menggunakan waktu senggang dengan tepat. Padahal Poopo sebenarnya biasa saja. Layaknya desa-desa lain di Minahasa Selatan.
Karena anak-anak muda seperti Bravo Tewu-lah sehingga kampung itu dikenal di media sosial. Dengan ide cerita film pendek, yang sederhana, kawula muda dan tua dipukau jadi tertawa, menangis dan tegang. Film-film mereka sebenarnya mirip cerita-cerita sinetron Korea. Tapi, jadi menarik oleh kepiawaian Bravo meramu serta menggabungkan adegan romantis, lucu dan adegan laga.
“Tujuan kami membuat film pendek spaya karu kentara ya tu Poopo. Logat Poopo torang pake karna da pake nama Poopo Kemeke. Spaya orang kenal tu Poopo,” kata Tewu, mahasiswa STAKN Manado ini.
Melalui ponsel, Bravo mengatakan, komunitas Poopo Kemeke dibentuk pada 6 Januari 2017 oleh Sandy Assa. Mereka diilhami video-video Manado Expression, karya komunitas dari desa Wuwuk. Kini karya mereka sudah mencapai 18 video. Film terbaik mereka hanya berdurasi sekitar 5 menit, dengan judul “Surat Cinta Untuk Alexa: Final Chapter Part 1“. Film itu sudah ditonton 986.365 kali. Disukai 15.666 orang. Dan sudah dibagikan sebanyak 9.596 kali. Jago to?
“Waktu Cimot pe harijadi , torang sempat nonton Manado Expression. Torang mulai deng pake hape. Perna pinjam kamera bagus, mar tamang so ambe ulang. Kalu ba edit, kita ya. Awalnya kwa cuma iseng-iseng, mengisi waktu lantaran nda ada hambak,” kata Tewu lagi dengan gelak tawa.
Brigit yang turut bersama Bravo, saat dihubungi, berharap dapat membuat film-film yang lebih baik dengan konsep yang ditingkatkan. Pemeran Kirei dalam “Surat Cinta Untuk Alexa” ini juga berharap video mereka semakin disukai, bermanfaat dan menginspirasi.
Tanggapan orang-orang terhadap aktifitas mereka beragam. Ada yang memberi motivasi, kritik dan saran. Ada juga yang menyesalkan adegan-adegan romantis mereka yang dirasa belum pantas. Padahal adegan tersebut hanya tipuan kamera, bukan sungguhan.
Yang pasti kreatifitas mereka harus diapresiasi. Jangan di-bully. Pemerintah atau pihak terkait perlu memperhatikan potensi mereka. Dan seharusnya peka melihat kebutuhan mereka demi kemajuan generasi muda Sulut.
Video mereka lainnya, yang telah diunggah ke page Facebook Poopo Kemeke adalah “Boy & Reva: Antara Cinta dan Penyesalan, The Final Chapter“; “The Eternal Love“, “Ekspektasi VS Reality, The Triangle Love, “Antara Boy, Reva dan Rokie”, “Brani Kwa“, “Jomblo Stay Cool“, “Tragedi Dibalik Kisah Cinta sejati”, “Nda Gengsi “, dan “Senjakala di Poopo”.
Bangga deng orang Minahasa e. kembangkan torang pe kreativitas di Minahasa tamang-tamang