Tiga Tahun di BUMN, Erick Thohir Lakukan Transformasi Radikal

Suluthebat.com- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 di Taman Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam sambutannya mengatakan 25 tahun merupakan sebuah perjalanan panjang.
Erick bersyukur, di usia ke-25 tahun, Kementerian BUMN terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Sejak dilantik menjadi Menteri BUMN 19 Oktober 2019, sejumlah transformasi radikal dilakukan Erick dalam tubuh perusahaan plat merah tersebut.
Erick telah melakukan terobosan dalam penyederhanaan aturan dari 45 peraturan menteri menjadi tiga peraturan menteri.
Erick menilai pemangkasan aturan memudahkan dalam bekerja dan tidak ingin aturan yang ada justru membelenggu langkah Kementerian BUMN dalam memperbaiki BUMN.
“Kalau ini takut, itu takut, tidak usah kerja kalau takut semua, tapi perlindungan di aturan mainnya jelas. Transformasi core value sudah ada, transformasi infrastruktur mulai dirasakan, transformasi aturan main sudah diselesaikan,” ujarnya.
Menurut Erick, dasar dari penyederhanaan aturan ini adalah untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi secara global.
Namum, ia ingin tetap memiliki landasan hukum agar bisnis yang dijalankan BUMN bisa tetap relevan dan menganut prinsip kehati-hatian.
“Saya berharap dengan terobosan ini bisa menjadi panduan dalam menghadapi globalisasi dan kita tidak terkungkung dalam lingkaran (persoalan) yang itu-itu saja, sehingga bisa mengantisipasi perubahan yang cepat dengan mengeluarkan kebijakan dan keputusan yang prudent,” ujarnya.
Selain memangkas paeraturan menteri, tahun ini Erick bakal melakukan restrukturisasi total terhadap BUMN Karya berkinerja negatif ini.
Restrukturisasi total itu, kata Erick, bisa dilakukan dengan cara penggabungan atau merger.
Untuk rencana merger, lanjutnya, perlu dilakukan pembahasan bersama Kemneterian PUPR.
“Apakah terjadi sinergitas, merger apa namanya kita lakukan itu,” ujar Erick di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Erick mengatakan konsolidasi BUMN Karya merupakan salah satu cara untuk memperkuat kinerja keuangan perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur agar kembali sehat.
“Saya sudah bicara dengan Pak Basuki, Pak Basuki sangat setuju, kita konsolidasi karya-karya ini yang sejenis dan punya expertise. Nah kita sekarang tentu sudah kerja sama untuk mereview BUMN mana, fokus di mana,” ucapnya.
Selain itu, Erick juga sedang melakukan review terhadap aset-aset perusahaan karya pelat merah.
Dijelaskan, aset yang tidak berhubungan dengan fokus bisnisnya akan dikonsolidasikan.
“Jangan misalnya karya titik-titik, jalan tol ikut, pembangunan kilang ikut, pembangunan gedung ikut, pembangunan pelabuhan ikut, padahal bukan expert-nya,” tuturnnya.
Erick mengaku sedang membahas rencana merger BUMN Karya ini bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
“Ini kan masih duduk bersama dengan Pak Basuki, kementerian, supaya BUMN Karya ini punya expertise ya, jadi bukan salah dan benar. Kita ingin BUMN yang jago bikin gedung, jago bikin gedung. Jago bikin air bersih, (bikin) air bersih. Jangan palugada, apa lu mau gua ada, udah nggak zamannya,” ucapnya.
Erick mengaku selama tiga tahun memimpin BUMN, dirinya belum puas dan masih memiliki utang kepada pegawai Kementerian BUMN.
Menurutnya, para pegawai Kementerian BUMN harus mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya membenahi BUMN.
“Kayaknya kesejahteraan belum seimbang, saya sejak awal kita dorong perbaikan UU BUMN supaya kalau BUMN dividen baik, Kementerian BUMN pun merasakan, jangan enak di sana, tidak enak di sini. Ini tidak mudah, tapi niat baik sudah kita dorong,” ucapnya.
Ia meminta para direktur utama BUMN juga harus mendukung hal ini agar para pegawai Kementerian BUMN bisa merasakan manfaat dari transformasi BUMN.
Dijelaskan, upaya transformasi Kementerian BUMN juga memerlukan dukungan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Kementerian BUMN, kata Erick, acapkali kerap disamakan dengan kementerian lain.
Padahal, Kementerian BUMN memiliki perbedaan yang cukup signifikan lantaran mengurus korporasi.
“Itu kenapa kita dorong yang namanya UU BUMN, saya sudah tugaskan wamen bicara dengan Menpan-RB Azwar Anas yang cara berpikir sangat maju, insyaAllah mendukung bahwa kementerian ini unik,” jelasnya.
Erick mengungkapkan pihaknya mendorong empat transformasi di Kementerian BUMN.
“Ada empat transformasi yang kita dorong, transformasi core value, infrastruktur aturan main, dan kesejahteraan para pegawai Kementerian BUMN,” ujarnya.
Menurutnya, akhlak tidak hanya menjadi pedoman untuk para pegawai Kementerian BUMN bekerja, melainkan juga tertanam dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menyebut banyak riset yang berbicara mengenai kejujuran ialah prioritas saat ini dan hal itu menjadi salah satu penilaian tinggi di Kementerian BUMN maupun BUMN.
“Saat yang bersamaan, kita juga memperbaiki infrastruktur di Kementerian BUMN, baik untuk lantai 22, lobi yang representatif, lobinya menjadi korporatif, ada bank di kanan-kiri dan kita perlihatkan program-program yang kita lakukan,” ucapnya.
Erick mengaku saat ini sedang membuat blueprint BUMN untuk 10 tahun yang akan datang. (*)