Luar Biasa, TTI Forum dan SEN 2017 Bakal Dihadiri 2 Duta Besar dan 40an Pelaku Bisnis Eropa
DEN HAAG. DALAM membangun sebuah negara sungguh sulit untuk tidak melibatkan bangsa atau negara lain. Bahkan dalam banyak hal kerja sama bilateral G to G (antar negara) sudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat bagi masing-masing negara.
Hal inilah yang ingin dicapai oleh kegiatan Trourism Trade and Investment (TTI) forum di Den Haag, Belanda. Menurut salah satu tokoh masyarakat Sulut di Eropa, Christine Rungkat Hadiningrat, TTI forum ini sangat penting untuk membuka peluang baru bagi masuknya kerja sama bisnis dan investasi baik di bidang pariwisata maupun industri lainnya sehingga dapat menguntungkan kedua negara.
“Ada banyak peluang yang bisa didapatkan dari forum ini, apalagi di era keterbukaan seperti ini seharusnya manfaat positif akan semakin besar terbuka lebar bagi kedua bela pihak. Bagaimanapun banyak hal positif dari eropa yang bisa diimplementasi di Sulawesi Utara, selanjutnya banyak peluang bisnis yang bisa menarik perhatian investasi pelaku bisnis Eropa di Sulawesi Utara. Karena itu, marilah kita berpikiran positif sehingga acara ini bisa berjalan dengan baik dan sukses,”tutur Christine yang didampingi Debby Mailoor yang juga ketua panitia acara Sulut Expo Nederland.
Tak kurang dari 2 duta besar (dubes) Indonesia di Eropa seperti, Peter Gontha dubes RI di Polandia, Kepala BKPM Inggris Mr. Nurul Ichwan, dan tentu tuan rumah Dubes RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja.
Tak hanya itu, acara ini juga akan dihadiri oleh sejumlah pelaku usaha baik di Belanda maupun di Eropa. Mereka diharapkan dapat bertemu dengan semua delegasi asal Sulawesi Utara sehingga dapat terjalin kerja sama di bidang bisnis maupun bidang lainnya.
Menurut Minister Counsellor Kedutaan Indonesia di Den Haag, Andre Marentek, kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh pihak KBRI sehingga pelaksanaan TTI Forum ini benar-benar dikordinasikan langsung pihak KBRI bekerja sama dengan panitia SEN 2017.
“Kami harap ini akan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemerintah Propinsi Sulawesi Utara, Karena sangat jarang event seperti ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah duta besar lainnya selain kedutaan Belanda,”pungkasnya. (vru)
